Kamis, 18 Juni 2009

MATERI DAN PERUBAHANNYA

MATERI DAN PERUBAHANNYA


1.1 Penggolongan Materi

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud yaitu, padat, cair, dan gas. Zat yang berwujud gas mempunyai partikel berjauhan dan daya tariknya sangat kecil atau hampir tidak ada. Zat yang berwujud padat daya tarik antar partikelnya kuat sekali dan jaraknya sangat dekat sedangkan zat cair berada diantara gas dan padat, baik jarak dan partikelnya maupun daya tariknya. Berikut perbedaan antara cairan, padatan dan gas lebih lanjut. Berikut perbedaan antara cairan, padatan dan gas.


Padatan

Cairan

Gas

Bentuk

Bentuknya tertentu

Tak mempunyai bentuk yang khas

Tak mempunyai bentuk

Volume

Tertentu

Bersifat khas

Tak mempunyai volume tertentu

Faktor pemampattannya

Tak termampatkan

Dapat dimampatkan tetapi dapat diabaikan

Dapat dimampatkan

Jarak antar partikel

Sangat dekat

Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu berjauhan

Saling berjauhan

Jika suatu zat diberi energi, misalnya dipanaskan, partikelnya akan bergerak lebih cepat dan pada suatu zat itu melebur. Pemanasan seterusnya akan mempercepat gerakan dan pada akhirnya ia bergerak bebas, atau menjadi gas. Jadi zat kimia dapat mengalami peralihan wujud.


Perubahan Materi

Perubahan fisika, yaitu suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek dengan identitas dasar tak berubah. Perubahan ini bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru. Contohnya beras ditepung menjadi tepung beras. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak hanya mencakup keadaan fisis, tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan ini dapat pula terjadi secara bersamaan dalam suatu peristiwa, seperti lilin yang dinyalakan, sebagian lilin melelh dan kemudian membeku kembali, sebagian lagi lilin terbakar menjadi gas. Perubahan kimia bersifat tetap dan menghasilkan zat baru. Perubahan materi secara kimia disertai oleh :

1. Perubahan warna

2. Terjadinya endapan

3. Timbulnya gas

4. Terjadinya kalor

Materi juga digolongkan berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur dan senyawa.


Zat dan Campuran

Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida), dan karbon dioksida.

Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa contohnya adalah udara, susu, dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Campuran dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

· Campuran homogen : penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Satu fasa artinya zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain didekatnya.Contohnya adalah campuran gula yang dilarutkan dalam air. Rasa manis air gula disemua bagian bejana samabaik diatas, dibawah maupun di pinggirnya. Karena begitu kecil dan meratanya partikel gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Yang tampak hanya satu fasa, yakni, cairan, dan campuran seperti ini disebut larutan.

· Campuran Heterogen : penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana. Contohnya, campuran air dengan minyak tanah. Dalam campuran heterogen masih ada bidang batas antara kedua komponen atau mengandung lebih dari satu fasa.

Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian di pisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murni tanpa mengubah identitas dari setiap komponen.


Unsur dan Senyawa

Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Contoh unsur adalah Au (Aurum/emas), Fe (Ferrum/besi), dan Na (natrium). Unsur dibedakan atas logam dan non logam, yang dapat dilihat perbedaannya dalam tabel berikut.


LOGAM

NONLOGAM

Permukaannya

Mengkilap

Tidak mengkilap

Daya Hantar

Penghantar listrik & panas yang baik

Penghantar listrik & panas yang jelek

Keadaan

Dapat ditempa

Tidak dapat ditempa

Contoh

Besi, natrium, magnesium, krom

Oksigen, nitrogen, karbon, belerang


Senyawa adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh adalah, air. Dimanapun air itu berasal susunan dari senyawa air tetap tidak berubah.

Setiap zat murni, baik unsur maupun senyawa, terbentuk dari partikel kecil yang sama ukuran dan massanya. Partikel suatu unsur disebut atom sedangkan partikel suatu senyawa disebut molekul. Contohnya besi, terdiri dari atom-atom besi; dan air sebagai senyawa terdiri dari molekul-molekul air. Bukti bahwa materi mempunyai partikel terkecil : jika sesendok gula dimasukkan ke dalam segelas air, tak lama kemudian gula melarut dan tidak kelihatan. Gula tidak hilang tetapi terpecah menjadi partikel terkecil dan menyebar merata di seluruh air, buktinya air menjadi manis.


1.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Materi

Sifat Fisika adalah sifat dari suatu materi yang dapat diukur dan diamati tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Contohnya adalah warna, titik leleh, titik didih, kerapatan, viskovitas, kalor jenis, dan kekerasan. Kita dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika . kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika.

Sifat Kimia adalah sifat materi yang tidak dapat diukur atau diamati serta dapat merubah suatu identitas zat tersebut. Contohnya, perubahan kimia, gas hidrogen dibakar dalam gas oksigen menghasilkan air. Sesudah perubahan, zat-zat awalnya yaitu hydrogen dan gas oksigen akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda (air) akan terbentuk. Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air dengan perubahan fisika seperti pendidihan atau pembekuan.


Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan : sifat ekstensif dan intensif.

Sifat Ekstensif adalah sifat yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur. Contohnya adalah massa, panjang, dan volume. Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalnya, dua keping uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa masing-masing keping uang itu.

Sifat Intensif adalah sifat yang bergantung pada banyaknya jumlah materi yang diukur. Suhu, rasa, titik leleh, titik didih, dan kerapatan adalah sifat intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar